Nov 1, 2007

Biodiesel dari Jelantah memiliki nilai cetane yang tinggi dan ramah lingkungan

Jelantah atau minyak goreng bekas dapat menjadi salah satu alternatif mengatasi harga BBM yang terus dan akan terus meningkat. Harga minyak bumi sekarang sudah menembus US$ 90 per barel yang artinya harga solar akan terus melambung. Jelantah juga akan menjadi limbah jika dibuang sembarangan di saluran air dan akan menjadi lebih buruk lagi kalau jelantah digunakan lagi untuk menggoreng karena banyak hal negatif yang dapat timbul terhadap kesehatan kita khususnya anak-anak.

Dengan teknololi yang telah dikembangkan oleh The Bogor Heritage Foundation, jelantah dapat diguinakan untuk membuat biodiesel. Performance biodiesel dari jelantah tidak kalah dengan diseel minyak bumi bahkan akan terasa lebih bertenaga karena memiliki nilai cetane yang lebih tinggi. Biodiesel dari jelantah juga dapat menurunkan kadar polusi yang dikeluarkan knalpot serta lebih harum. Asap knalpot terlihat lebih bersih dan lebih cepat terurai di udara dibandingkan asap dari diesel minyak bumi. Bahan baku diesel dari jelantah adalah dapat terbarukan atau renreable karena bersumber dari tumbuh-tumbuhan sedangkan diesel dari minyak bumi suatu hari pasti habis dan tidak terbarukan. Proses pengeboran minyak bumi juga akana semakin sulit serta akan semakin berisiko bahaya terhadap umat manusia kalau tidak dilakukan dengan kehati-hatian yang cermat.

Bagi yang berminat mengumpulkan minyak jelantahnya sendiri dan ingin memprosesnya menjadi biodiesel sebagai bahan bakar unggulan umat manusia, silahkan menghubungi Bapak Hasim Hanafie dengan email hasim-hanafie@theheritage.or.id atau ke telpon 0816 112 6264. Bapak Hasim Hanafie adalah juga salah satu penulis buku Biodiesel dari Jarak Pagar yang diterbitan Penebar Swadaya. The Heritage Foundation telah mengaplikasikan 100 % biodiesel yang dihasilkan dari minyak jelanttah pada mobil operasional Foundation Highline.

Biaya dari jasa pemrosesan membuat Biodiesel dari Jelantah adalah Rp. 2500 per liter jelantah yang diproses diluar biaya packaging dan PPN.


Promotor


No comments: